MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA GIZI KURANG
Main Article Content
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka prevalensi stunting, wasting, dan underweight serta
defisiensi gizi mikro yang masih tinggi. Pada tahun 2013, 19.6 persen underweight, 37,2 persen stunting dan 28,1
persen anemia (Kemenkes RI, 2013). Pada tahun 2018 turun menjadi 30,28 persen stunting, dan indikator 12,1
persen (Kemenkes RI, 2018) dan pada tahun 2019 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)
tahun 2019 terjadi penurunan stunting menjadi 27,7 persen. Salah satu upaya dini mencegah stunting adalah
mencegah terjadinya underweight dan wasting pada anak, karena stunting dapat berasal dari: pertama, anak yang
sudah terlahir pendek; kedua, dari anak yang normal akibat pola asuh yang tidak baik sehingga menjadi indikator
ringan, kemudian jika berlangsung lama indikator parah dan menjadi stunting; ketiga, anak yang gizi kurang
menjadi gizi kurang parah dan menjadi stunting (Achadi, 2021). World Bank menyatakan intervensi gizi untuk
mencegah dan menangani kekurangan gizi makro dan mikro pada anak balita dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan, yaitu: food base intervention, edukasi dan promosi gizi, dan kombinasi keduanya (World Bank, 2013).
defisiensi gizi mikro yang masih tinggi. Pada tahun 2013, 19.6 persen underweight, 37,2 persen stunting dan 28,1
persen anemia (Kemenkes RI, 2013). Pada tahun 2018 turun menjadi 30,28 persen stunting, dan indikator 12,1
persen (Kemenkes RI, 2018) dan pada tahun 2019 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)
tahun 2019 terjadi penurunan stunting menjadi 27,7 persen. Salah satu upaya dini mencegah stunting adalah
mencegah terjadinya underweight dan wasting pada anak, karena stunting dapat berasal dari: pertama, anak yang
sudah terlahir pendek; kedua, dari anak yang normal akibat pola asuh yang tidak baik sehingga menjadi indikator
ringan, kemudian jika berlangsung lama indikator parah dan menjadi stunting; ketiga, anak yang gizi kurang
menjadi gizi kurang parah dan menjadi stunting (Achadi, 2021). World Bank menyatakan intervensi gizi untuk
mencegah dan menangani kekurangan gizi makro dan mikro pada anak balita dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan, yaitu: food base intervention, edukasi dan promosi gizi, dan kombinasi keduanya (World Bank, 2013).
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA GIZI KURANG. (2023). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 4, 19-20. https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/7
Section
PLENO II: PERAN PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENDAMPINGAN PERCEPATAN PENGANGGULANGAN STUNTING

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA GIZI KURANG. (2023). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 4, 19-20. https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/7
References
-