Notice: Deprecated call without request object. in /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/handler/PKPHandler.php on line 387

Deprecated: strlen(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/submission/Collector.php on line 507

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/handler/PKPHandler.php:387) in /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/template/PKPTemplateManager.php on line 1312

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/handler/PKPHandler.php:387) in /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/template/PKPTemplateManager.php on line 1313

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/handler/PKPHandler.php:387) in /home/h65459/tin.persagi.org/lib/pkp/classes/template/PKPTemplateManager.php on line 1316
TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://www.tin.persagi.org/index.php/tin <p>Seiring dengan laju pertumbuhan jumlah ahli gizi setiap tahunnya dan pesatnya perkembangan teknologi, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) terus berupaya menjaga momentum ini untuk memenuhi kebutuhan para anggota demi mewujudkan profesionalisme di bidang gizi yang tak tertandingi dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kualitas hidup sehat masyarakat Indonesia. Memahami betapa pentingnya peran ahli gizi dalam meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat, PERSAGI menekankan perlunya terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kegizian terkini.</p> <p>Dalam upaya mengakomodasi kebutuhan akan pengetahuan yang mutakhir, PERSAGI sebagai wadah bagi para profesional gizi, tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para ahli gizi terkemuka, tetapi juga menjadi landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bentuk yang lebih terstruktur. Salah satu bentuk konkrit dari komitmen ini adalah melalui penerbitan prosiding Temu Ilmiah Nasional. Prosiding ini merupakan sebuah wadah intelektual yang menghimpun makalah hasil Temu Ilmiah Nasional, yang tidak hanya mencerminkan berbagai pemikiran terkini dalam bidang gizi, tetapi juga merupakan wujud dari kerja keras dan dedikasi para tenaga gizi di Indonesia.</p> <p>Dengan demikian, prosiding Temu Ilmiah Nasional yang diterbitkan oleh PERSAGI bukan hanya sekadar kumpulan karya ilmiah, tetapi juga menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan ilmu pengetahuan gizi di Indonesia. Melalui prosiding ini, gagasan-gagasan inovatif, temuan-temuan terbaru, dan praktik-praktik terbaik dalam bidang gizi dapat tersebar luas dan diakses oleh para praktisi, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, PERSAGI terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya yang konkret dan berkelanjutan.</p> en tin.persagi@gmail.com (Redaksi TIN) tin.persagi@gmail.com (Technical Support Contact TIN) Wed, 20 Mar 2024 10:39:52 +0000 Open Journal Systems 3.4.0.3 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Penerapan Program Gizi dan Pengujian Kebugaran Atlet Sepak Bola di Sekolah Sepak Bola Peruzzi Kota Serang, Banten https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/227 <p>Olahraga sepak bola membutuhkan tingkat kebugaran fisik yang tinggi agar atlet dapat mencapai performa optimal. Selain itu, aspek gizi yang seimbang juga penting dalam mendukung kesehatan dan performa atlet sepak bola. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi penerapan Program Gizi dan Pengujian Kebugaran pada atlet sepak bola di Sekolah Sepak Bola Peruzzi di Kota Serang, Banten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang meliputi pengumpulan data observasi, wawancara, dan analisis dokumen sebelum dan sesudah dilaksanakannya program. Program gizi yang di intervensikan meliputi pengaturan pola makan yang seimbang, pengawasan asupan gizi, dan penyuluhan mengenai pentingnya gizi dalam meningkatkan performa olahraga. Pengujian kebugaran mencakup tes fisik seperti kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Program Gizi dan Pengujian Kebugaran di Sekolah Sepak Bola Peruzzi dapat memberikan hasil yang signifikan bagi peningkatan performa atlet. Atlet yang mengikuti program ini menunjukkan peningkatan dalam kebugaran fisik mereka, seperti peningkatan kecepatan, kekuatan, dan daya tahan. Selain itu, program gizi yang baik juga membantu dalam pemulihan pasca-latihan dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan atlet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan Program Gizi dan Pengujian Kebugaran di Sekolah Sepak Bola Peruzzi memberikan dampak positif pada performa dan kesehatan atlet. Program ini mampu meningkatkan kebugaran fisik dan memberikan asupan gizi yang seimbang, yang merupakan faktor penting dalam mencapai prestasi olahraga yang optimal. Saran penelitian ini adalah untuk terus meningkatkan dan memperluas program ini, serta melibatkan ahli gizi dan pelatih yang berkompeten untuk memastikan implementasi yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan.</p> Fachruddin Perdana, Bohari, Rian Triprayogo Gizi Olahraga Program Gizi Kebugaran Atlet Sepak Bola Gizi Atlet Gizi Kebugaran Program Gizi Kebugaran Atlet Sepak Bola Gizi Atlet Gizi Kebugaran Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/227 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Gambaran Sisa Makan Siang Pasien Diabetes Mellitus yang Telah Mendapatkan Edukasi Gizi https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/226 <p>Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain penyakit diabetes mellitus. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes melitus naik dari 6,9 persen (Riskesdas 2013) menjadi 8,5 persen. Edukasi menjadi salah satu penatalaksanaan penyakit Diabetes Mellitus. Peran edukasi gizi bertujuan meningkatkan pengetahuan pasien tentang pentingnya asupan gizi dalam proses penyembuhan. Hasil pengukuran sisa makanan di pakai dalam menentukan tingkat asupan zat gizi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sisa makan siang dari pasien rawat inap dengan Diabetes Melitus yang telah mendapatkan edukasi gizi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) dr. Ramelan Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan studi <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2022. Subjek penelitian sebanyak 214 pasien. Sampel diambil menggunakan teknik <em>purposive sampling. </em>Pengambilan data sisa makan menggunakan metode taksiran <em>visual comstock</em>. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata sisa makan siang dari pasien rawat inap dengan Diabetes Melitus yang telah mendapatkan edukasi gizi di RSPAL dr.Ramelan Surabaya sebesar 14,33 persen dengan rata-rata sisa makan berdasarkan kelompok makanan berturut-turut dari yang terbesar yaitu lauk nabati 20,74 persen, sayuran 19,64 persen, lauk hewani 17,86 persen, makanan pokok 17,68 persen, dan buah 15,03 persen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata sisa makan siang pasien rawat inap dengan Diabetes Melitus yang mendapatkan edukasi gizi di RSPAL dr. Ramelan Surabaya sudah sesuai dengan ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit, yaitu ≤20 persen. Edukasi gizi menjadi intervensi gizi penting dalam asuhan gizi pada pasien Diabetes Mellitus. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbedaan sisa makan pasien dengan diabetes mellitus yang sudah mendapatkan edukasi gizi dan belum mendapatkan edukasi gizi.</p> Umi Masrifah, Esti Veronika, Muhammad Ghufron Gizi Institusi Diabetes Mellitus Edukasi Gizi Sisa Makan Diabetes Mellitus Edukasi Gizi Sisa Makan Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/226 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Konseling Gizi Menggunakan Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Sisa Makan Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/225 <p>Konseling gizi adalah suatu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu atau keluarga melalui bentuk pendekatan. Konseling gizi menggunakan leaflet merupakan strategi yang baik untuk meningkatkan pengetahuan serta mendorong perilaku pasien. Pasien membutuhkan pengetahuan dan motivasi melalui konseling gizi karena pemahaman diet dan pola makan yang benar disertai motivasi ingin sembuh terbukti dapat menurunkan sisa makanan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan dan sisa makan pada pasien hipertensi rawat inap di RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian <em>quasi-experimental </em>dengan rancangan <em>pretest posttest control group design</em>. Jumlah sampel 40 sampel yaitu masing-masing 20 sampel untuk kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan konseling gizi dengan menggunakan media leaflet sedangkan kelompok kontrol diberi konseling tanpa leaflet. Pengetahuan gizi diukur dengan kuesioner sedangkan sisa makan diperoleh dengan metode <em>food weighing</em>. Analisis data menggunakan uji <em>Wilcoxon</em> dan <em>Mann-Whitney</em>. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan rerata pengetahuan dan sisa makan pasien antara sebelum (<em>pre)</em> dan setelah (<em>post</em>) perlakuan pada kedua kelompok (p&lt;0,05). Peningkatan rerata pengetahuan setelah pemberian konseling ditemukan lebih tinggi pada kelompok perlakuan (88,50±9,05) dibandingkan kelompok kontrol (87,25±8,025). Rerata sisa makan makanan pokok pada kelompok perlakuan (22,36±22,36) dibandingkan kelompok kontrol (25,08±26,35), lauk hewani pada kelompok perlakuan (30,52±30,52) dibandingkan kelompok kontrol (44,53±30,09), lauk nabati pada kelompok perlakuan(29,03±29,03) dibandingkan kelompok kontrol (38,20±30,15), dan sayur pada kelompok perlakuan (41,53±41,53) dibandingkan kelompok kontrol (37,15±20,57). Namun, Hasil uji <em>Mann-Whitney</em> menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan dan sisa makan pasien (p&gt;0,05) kecuali sisa makan makanan pokok (p=0,038). Kesimpulan Ada perbedaan yang signifikan rerata pengetahuan dan sisa makan pasien antara sebelum (<em>pre)</em> dan setelah (<em>post</em>) perlakuan pada kedua kelompok, tetapi konseling gizi hanya berpengaruh signifikan pada sisa makanan pokok. Konseling gizi secara intensif dengan menggunakan media leaflet sebaiknya dilakukan kepada pasien hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan serta meningkatkan asupan makan pasien.</p> Esti Setianingsih, Vita Eka Kusumawati Gizi Institusi Konseling Gizi Leaflet Pengetahuan Sisa Makan Konseling Gizi Leaflet Pengetahuan Sisa Makan Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/225 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Formula Tempe yang Disubsitusi dengan Nano Daun Kelor (Fortekel) Sebagai Pangan Fungsional Mengatasi Gizi Kurang https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/224 <p>Indonesia menjadi Negara pengimpor gandum terbesar keempat didunia yaitu diatas 5 juta ton pertahun. Tempe salah satu sumber protein nabati yang mengandung vitamin B12, dengan nilai gizi pembuatan produk makanan. Tempe kaya akan antioksida (isoflavon) sebesar 3,1 mg/g, lebih baik dibandingkan kedelai karena proses fermentasi. Tempe memiliki daya simpan singkat dan segera membusuk selama proses penyimpanan akibat fermentasi lanjut, karena itu dilakukan daya simpan dengan membuat formula tempe menjadi tepung tempe.(4) Penelitian Asmawati, terhadap 100 persen tepung tempe terdapat kandungan zat gizi protein 46 persen, lemak 24,7 persen, total karbohidrat 19,3 persen, serat 2,5 persen, kadar air 7,7 persen dan kadar abu 2,3 persen. Daun kelor diketahui memiliki beberapa mineral seperti Ca, P, dan Mg, memberikan pengaruh yang lebih baik pada peningkatan kadar Ca dan Mg tulang tibia. Menurut penelitian Tri Budi, dengan penambahan tepung kelor 3 gr sehari dalam 30 hari akan meningkatkan berat badan balita dengan gizi kurang. Studi ini secara umum bertujuan untuk membuat formula tempe yang di subsitusi dengan nano daun kelor (fortekel) sebagai pangan fungsional mengatasi gizi kurang. Penelitian dengan disain quasi experiment akan dilakukan di laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat dan di Kabupaten Padang Pariaman untuk melakukan uji daya terima, dari bulan April s/d September 2022. Hasil penelitian, nilai tertinggi pada formula F1 dengan subtitusi nano kelor 15 gr, dengan karakteristik warna hijau, aroma agak langu, rasa dan tekstur sedang serta memiliki daya terima sebesar 75 persen dan daya simpan selama 15 hari. Saran yang dapat diberikan adanya bentuk intervensi produk ini kepada anak balita yang mengalami gizi kurang.</p> Syahrial, Helmizar, Rahmayeni Gizi Pangan Balita Kelor Nano Tempe Balita Kelor Nano Tempe Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/224 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 The Effect of Giving Guava and Avocado Juice and Nutritional Counseling on Cholesterol Levels in Pre-Elderly Hypercholesterolemia at Sukamerindu Health Center Bengkulu https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/223 <p>An unbalanced lifestyle such as consumption of foods high in fat, cholesterol and insufficient fiber intake can trigger hypercholesterolemia. One of the non-pharmacological therapies to reduce cholesterol levels is by using foods that are high in fiber and antioxidants such as red guava and avocado. Guava contains vitamin C, carotenoids and pectin which are useful in lowering cholesterol levels. Avocados contain omega-9 which can lower cholesterol in the blood. The aim was to examine the effect of guava and avocado juice and nutritional counseling on cholesterol levels in hypercholesterolemia in the elderly at the Sukamerindu Health Center. Quasi-experimental is a method used with pre-test and post-test design. The study population was elderly aged 45-59 years at the Sukamerindu Health Center. The number of respondents used was 20 respondents. 10 people in the intervention group consumed a combination of guava and avocado juice and nutrition counseling, and 10 people in the control group received nutrition counseling which were taken by purposive sampling. The treatment given was a combination of 300 ml of guava and avocado juice for 7 consecutive days. Analysis using the Wilcoxon test showed that giving guava and avocado juice and nutritional counseling had a significant effect on cholesterol levels before and after treatment, with p0.005 (&lt;0.05), mean 42.6 mg/dl. Provision of juice combination of red guava and avocado can be used as an alternative functional food ingredients to reduce cholesterol. It is strongly recommended that to add lifestyle intervention such as hope impact exercise or jogging in order.</p> Puja Nur Indah Sari, Tony Cortis Maigoda, Jumiyati Gizi Pangan Red Guava Avocado Cholesterol Levels Red Guava Avocado Cholesterol Levels Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/223 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal Sumber Protein dari Ikan Lele (Clariidae) Pada Formulasi Crispy Katsudae Sebagai Alternatif Bekal Sekolah Bagi Remaja https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/222 <p>Indonesia merupakan negara yang mengatakan bahwa faktor asupan gizi menunjukkan bahwa 32 persen remaja putri di Indonesia pada tahun 2017 beresiko Kekurangan Gizi Kronik (KEK). Jika gizi pada remaja putri tidak diperbaiki, hal ini akan berdampak pada meningkatnya prevalensi stunting di Indonesia. Ikan merupakan sumber protein hewani yang tepat untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dalam menanggulangi masalah stunting. Ikan memiliki peran penting sebagai sumber energi, protein, dan variasi nutrien essensial yang menyumbang sekitar 20 persen dari total protein hewani. Protein yang dihasilkan oleh ikan merupakan komponen nutrisi yang penting bagi negara dengan jumlah penduduk tinggi dimana kecukupan protein berada pada level rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan <em>Hedonic Scale Test</em> berupa pembuatan produk <em>Crispy Katsudae</em> dengan berbagai macam formulasi ikan lele dan tepung terigu (28,2%:16,9%, 26,9%:14,9%, 25,4%:12,7%) yang kemudian diuji sifat organoleptiknya meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi pada kategori warna terdapat pada formula 3 yaitu 4,36. Aroma pada formula 1 yaitu 4,28. Rasa pada formula 1 yaitu 4,57. Tekstur terdapat pada formula 2 yaitu 4,26. Produk Curry Fish Katsu dengan formulasi terbaik dilihat dari besarnya nilai rata-rata keseluruhan. Simpulan dari penelitian ini, bahwa produk terbaik dari ketiga formulasi tersebut didapat pada formula 1 (28,2% ikan lele : 16,9% tepung terigu) yaitu 4,30. Formula terbaik didapatkan oleh formulasi 1 dengan presentase 28,2% ikan lele : 16,9% tepung terigu adalah formulasi terbaik dengan nilai keseluruhan uji organoleptik 4,30 dan memiliki zat gizi makro berupa energi 473,57 kkal, protein 11,17 gram, lemak 2,23 gram, dan karbohidrat 102,9 gram. Kandungan protein pada 100 gram Curry Fish Katsu dapat berkontribusi terhadap kecukupan protein pada asupan makan pagi yaitu sebesar 17,18 persen.</p> Syalsa Gina Shalehah, Wiwit Estuti Gizi Pangan Ikan Lele Sangkuriang Uji Organoleptik Analisis Kebutuhan Gizi Ikan Lele Sangkuriang Uji Organoleptik Analisis Kebutuhan Gizi Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/222 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Food Bar Tinggi Magnesium untuk Penderita Hipertensi https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/221 <p>Hipomagnesemia dan asupan magnesium tidak adekuat sering terjadi pada penderita hipertensi. Konsumsi makanan tinggi magnesium akan meningkatkan kadar magnesium serum. Tujuan penelitian menghasilkan <em>food bar</em> tinggi magnesium untuk penderita hipertensi dari pangan lokal, serta menganalisis pengaruh pemberian <em>food bar</em> terhadap asupan dan kadar magnesium serum penderita hipertensi. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan <em>food bar </em>tinggi magnesium dari kacang merah dengan <em>true experimental designs,</em> serta tahap pemberian <em>food bar</em> kepada 30 orang penderita hipertensi menggunakan desain <em>pre post test control group design</em>. Formulasi dilakukan untuk menghasilkan <em>food bar</em> dengan kandungan energi 150-200 kkal serta magnesium 150 mg per porsi. Uji daya terima diberikan kepada panelis gagak terlatih sejumlah 30 orang. Uji daya terima dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan <em>food bar </em>berdasarkan tanggapan kesukaan dari aspek rasa, warna, aroma dan tekstur oleh panelis. Formulasi <em>food bar </em>yang paling disukai terbuat dari biji labu kuning 75 gram, kacang merah 50 gram, bekatul 25 gram, dan bubuk kedelai 10 gram. Asupan magnesium selama penelitian pada kelompok intervensi lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (277,7±50,75 vs 216,4±25,97). Namun demikian, pemberian <em>food bar </em>selama 14 hari belum dapat meningkatkan kadar serum magnesium subjek hipertensi.</p> Muflihah Isnawati, Wiwik Wijaningsih, Enik Sulistyowati Gizi Pangan Food Bar Magnesium Hipertensi Magenesium Hipertensi Food Bar Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/221 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Daya Terima Kefir Kacang-Kacangan untuk PMT Lokal Balita Dalam Rangka dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/220 <p>Latar Belakang: Asupan energy dan protein pada balita gizi kurang dapat diatasi dengan memberikan makanan tambahan padat energy dan protein untuk mencukup kebutuhan gizi. Pemberian makanan tambahan memiliki dampak adanya perubahan berat badan dan status gizi. Salah satu bentuk makanan tambahan balita yaitu minuman yang padat energy, kefir merupakan alternatif dalam mengatasi masalah stunting bebentuk minuman yang tinggi protein dan mengandung probiotik untuk kesehatan pencernaan. Tujuan: mendeskripsikan produk susu kacang-kacangan yang paling disukai, menganalisis zat gizi kefir kacang-kacangan, menganalisis daya terima kefir kacang-kacangan pada balita. Metode: Penelitian ini adalah deskriptif. Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa kefir susu kacang – kacangan yang dapat diterima dari uji hedonik dengan panelis terlatih adalah kefir formula 3 (kacang merah dan kacang tanah) dengan nilai gizi yang diperoleh antara lain energy 94 Kkal, protein 2,7 gram, lemak 2,3 gram dan karbohidrat 15,6 gram. Dari hasil uji daya terima kefir pada responden yaitu balita di posyandu, sebanyak 53,5 persen balita dapat menghabiskan kefir susu kacang-kacangan sebanyak 81-100 persen. Kesimpulan: Kefir kacang-kacangan dapat diterima oleh balita dan nilai gizi dari kefir kacang-kacangan lebih besar dari pada nilai gizi dari kefir susu. Perlu penambahan varian rasa pada produk untuk mengurangi rasa langu dan disesuaikan dengan rasa yang paling banyak disukai balita</p> Wiwik Wijaningsih, Desi Wulandari, Galuh Sintadewi P Gizi Pangan Kefir Kacang-Kacangan Balita Stunting Kefir Kacang-Kacangan Balita Stunting Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/220 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Modifikasi Nugget Kelor Sebagai Makanan Lauk Anak dalam Pencegahan Stunting https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/219 <p>Stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di Indonesia. Stunting disebabkan beberapa faktor, salah satu penyebab langsungnya adalah kurangnya asupan makan. Energi, protein, lemak dan zat besi memiliki peran penting untuk stunting. Zat gizi tersebut bisa didapatkan dari bahan makanan yang mudah dijumpai, yaitu daun kelor. Pembuatan nugget dengan tambahan tepung daun kelor diharapkan dapat memiliki kandungan gizi tinggi sehingga dapat menjadi alternatif makanan lauk balita stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan daun kelor terhadap daya terima nugget dan kandungan gizi pada formula terbaik berdasarkan uji organoleptik. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan melakukan penambahan tepung kelor pada nugget sebanyak 5 g, 10 g, dan 15 g yang kemudian dilakukan uji organoleptik pada 30 panelis tidak terlatih. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistic menggunakan analisa De Garmo. Formula terbaik Nugget ditentukan dengan melihat nilai rata-rata daya terima tertinggi secara keseluruhan. Berdasarkan analisa De Garmo, N2 merupakan formula nugget terbaik, yaitu dengan penambahan daun kelor 10 g. Kandungan gizi formula terbaik perporsi adalah E= 100,5kkal, P= 7,9 g, L= 6,1 g, Fe= 0,78 mg. Berdasarkan sisa makanan pasien anak pada formula terbaik dengan persentase sisa makanan yaitu 11,11 persen masih berada dalam kategori baik. Disimpulkan bahwa nugget daun kelor memiliki daya terima yg baik untuk pencegahan Stunting pada anak balita. Saran penelitian lebih lanjut dampak pemberian nugget daun Moringa terhadap pertumbuhan dan perkembangan status gizi anak.</p> Fajar Nurhuda, Ishiko Herianto Gizi Pangan Nugget Daun Kelor Moringa Oleifera Modifikasi Menu Stunting Nugget Daun Kelor Moringa Oliefera Modifikasi Menu Stunting Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/219 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Daya Terima Produk Formulasi Brownies Tempe Sebagai Alternatif Makanan Pendamping Bagi Balita Stunting https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/218 <p><em>Stunting </em>merupakan salah satu akibat dari gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes RI tahun 2022 menunjukkan prevalensi balita <em>stunting </em>di Indonesia mencapai 21,6 persen. Prevalensi balita <em>stunting </em>di Provinsi DKI Jakarta sebesar 14,8 persen pada tahun 2022. Penyebab <em>stunting </em>berkaitan dengan asupan gizi yang kurang atau peningkatan kebutuhan gizi. Balita yang kekurangan asupan protein akan mempengaruhi pemenuhan asam amino essensial dan mengakibatkan terjadi kekurangan gizi kronis serta berujung pada kasus <em>stunting</em>. Tempe merupakan bahan pangan sumber protein nabati, serat, mineral, dan vitamin B yang membantu memenuhi kebutuhan gizi balita <em>stunting</em>. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya terima produk brownies tempe dengan sebagai makanan tambahan bagi kelompok <em>stunting</em>. Dilakukan uji deskriptif dengan metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental murni dengan desain <em>Single Blind </em>dengan 3 perlakuan dan 1 pengulangan sehingga terdapat 3 unit percobaan dengan penambahan formula tempe sebesar 150gr, 200 gr, dan 250gr. Hasil penelitian dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa produk paling disukai panelis adalah brownies tempe dengan <em>formula nomor 1 dengan nilai rataan dan standar deviasi yaitu indikator warna sebesar 2,81±0,655; indikator aroma sebesar 2,63±0,719; indikator rasa sebesar 2,63±1,025; indikator tekstur sebesar 2,63±0,814, dan indikator keseluruhan sebesar 2,94±0,854. </em>Kesimpulan yang didapatkan, gramasi tempe yang digunakan mempengaruhi kualitas produk (aroma, rasa, tekstur) pada ketiga sampel. Produk brownies tempe dengan formula nomor 1 dapat menjadi rekomendasi sebagai makanan tambahan bagi kelompok balita <em>stunting </em>karena mengandung kandungan energi 100 kkal, protein 4 gr.</p> Christina Andhika Setyani, Ayu Christien Lucia Radjah, RA Amirah Faadhilanisyah H, Oktaviana Arum Gizi Pangan Asuppan Makanan Organoleptik Stunting Tempe Asupan Makanan Organoleptik Stunting Tempe Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/218 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Analisis Komposisi Zat Gizi dan Uji Keamanan Pangan Pada Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata Bloch) Sebagai Makanan Tambahan Pada Penderita Diabetes Mellitus Dengan Gangren dan Hipoalbuminemia di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/217 <p>Di RSUD Sidoarjo, penderita Diabetes Mellitus (DM) gangren dan hipoalbuminemia pada tahun 2021 sebanyak 105 orang dan meningkat menjadi 317 orang pada tahun 2022. Untuk mengembangkan potensi ikan gabus sebagai makanan tambahan, perlu dilakukan proses ekstraksi sehingga mendapat manfaat yang sangat besar. Komposisi zat gizi dan keamanan pangan hasil ekstraksi telah diatur berdasarkan Standarisasi Nasional yang tertuang dalam Standar Nasional Indonesia 8074:2014. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik, berdasarkan hasil uji laboratorium dibandingkan dengan SNI. Uji laboratorium dilakukan dengan tiga kali ulangan. Pemeriksaan laboratorium di FKM UNAIR Surabaya untuk kadar albumin dan di Laboratorium SIG Surabaya untuk energi, karbohidrat, protein, lemak, kadar air, Zn, Cu, Fe, Ca, glukosa, trigliserida, As, Cd, Pb, Hg, Escherichia coli, dan Salmonella. Hasil uji laboratorium untuk analisis zat gizi dari ekstrak ikan gabus menunjukkan kandungan energi sebesar 28,4 kkal/100 ml; karbohidrat 0,20 persen; protein 6,89 gram/100 ml; lemak &lt;0,02 persen; albumin 5,79 persen; kadar air 91,90 persen; Zn 1,48 mg/Kg; Cu belum terdeteksi; Fe 5,51 mg/Kg; Ca 99,37 mg/Kg; glukosa dan trigliserida tidak terdeteksi. Pada uji keamanan pangan tidak terdeteksi nilai logam berat As, Cd, Pb, dan Hg. Uji nilai mikrobiologi Escherichia coli dan Salmonella tidak terdeteksi. Ekstraksi ikan gabus terbukti aman sebagai makanan tambahan bagi penderita DM gangren dan hipoalbuminemia yang memiliki komposisi gizi sesuai SNI</p> Rosida Indriani Rohmawati, Pipit Sulistyowati, Juwariyah, Nisvi Dewi Andaningrum Gizi Pangan Diabetes Mellitus Analisis Gizi Ekstrasi Diabetes Mellitus Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/217 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Modifikasi Es Kirm Sehat Sebagai Alternatif Peningkatan Daya Terima Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Berbasis Susu Pada Balita di Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/216 <p>Modifikasi diperlukan dalam mengatasi rasa bosan pada balita sasaran dalam mengonsumsi pemberian makanan tambahan pemulihan, hal ini dikarenakan orang tua balita pasif terhadap modifikasi makanan. Modifikasi makanan tambahan pemulihan dapat meningkatkan daya terima balita dalam mengkonsumsi makanan tambahan pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi makanan tambahan pemulihan dalam bentuk es cream sehat terhadap daya terima balita yang menerima makanan tambahan pemulihan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pringapus pada tanggal 9-14 Januari 2023. Metode desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Eksperimental dengan Rancangan One Group Pre Test Post Test Design. Tehnik sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Analisis datanya dengan uji <em>paired t</em><em>-test</em>. Hasil analisa data didapatkan hasil uji beda antara daya terima balita sebelum dan setelah pemberian makanan tambahan pemulihan yang telah dimodifikasi dalam bentuk es cream sehat menggunakan uji <em>paired t-test</em>, sehingga dapat disimpulkan pemberian makanan tambahan pemulihan yang dimodifikasi dalam bentuk es cream sehat efektif terhadap perubahan daya terima balita. Kesimpulan berdasarkan hasil uji <em>paired t</em><em>-test</em> disimpulkan bahwa pemberian makanan tambahan pemulihan yang telah dimodifikasi dalam bentuk es cream sehat efektif terhadap perubahan daya terima balita penerima makanan tambahan pemulihan.</p> Ike Listiyowati, Sary Kusumawati Gizi Pangan Modifikasi Daya Terima Balita Modifikasi Daya Terima Balita Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/216 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Penambahan Tepung Abon Ikan Gabus dan Daun Kelor Terhadap Kandungan Energi dan Kandungan Gizi Cookies Sebagai Makanan Alternatif Balita Kurus https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/215 <p>Latar Belakang: Prevalensi balita wasting mencapai 7,1 persen pada tahun 2021. Makanan selingan tinggi energi dan protein diberikan kepada balita gizi kurang untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein. Abon ikan gabus dan tepung daun kelor merupakan bahan makanan tinggi protein yang dapat meningkatkan kandungan gizi <em>cookies.</em> Tujuan: Mengetahui pengaruh penambahan abon ikan gabus dan tepung daun kelor terhadap kandungan energi dan zat gizi <em>cookies</em> sebagai alternatif makanan selingan balita gizi kurang. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri tiga taraf perlakuan yaitu penambahan abon ikan gabus terhadap <em>cookies</em> tepung daun kelor pada konsentrasi F1(100:0), F2 (80:20) dan F3 (70:30). Analisis statistik kandungan gizi menggunakan uji ANOVA. Hasil: Kandungan energi <em>cookies</em> berkisar antara 499.19-523.48/100 gram. Kandungan energi <em>cookies</em> memenuhi syarat <em>cookies</em> SNI 2973-2011 dengan kandungan energi minimal 400 kkal/100 gram. Kandungan zat gizi lain dari <em>cookies </em>yang telah diketahui kandungan protein <em>cookies</em> berkisar antara 9,93-11,57 gram/100 gram, kandungan lemak pada <em>cookies</em> berkisar antara 26.95-29.81gram/100 gram, kandungan karbohidrat <em>cookies</em> berkisar antara 52,03 gram-53,86 gram per 100 gram. Simpulan: Penambahan tepung daun kelor dan abon ikan gabus dapat meningkatkan nilai energi, protein dan menurunkan kadar karbohidrat dan lemak pada <em>cookies.</em></p> Ismi Indah Ummi, Endah Sarworini, Dwi Wirayanti, Ninis Ulfah Gizi Pangan Wasting Abon Ikan Gabus Tepung Daun Kelor Cookies Kandungan Gizi Tepung Daun Kelor Cookies Kandungan Gizi Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/215 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Media Edukasi Tentang Bekal Makanan Selingan Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Wali Murid di MI Al-Anwariyah Kabupaten Bogor Tahun 2022 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/214 <p>Kebiasaan tidak membawa bekal makanan selingan memperbesar risiko keracunan makanan akibat perilaku jajan yang masih diragukan kebersihan dan keamanannya. Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah, sebab makanan jajanan yang ditemui di lingkungan sekolah yang dikonsumsi tanpa proses persiapan dan pengolahan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media edukasi tentang bekal makanan selingan terhadap pengetahuan dan perilaku wali murid di MI Al-Anwariyah Kabupaten Bogor tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian <em>quasi experimental, </em>jenis penelitian pra-eksperimental dan rancangan yang digunakan yaitu <em>one group pre-test dan post-test design.</em> Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi 30 wali murid yang mengambil data pengetahuan dan perilaku dengan media video dan <em>leaflet</em> secara <em>proportionate stratified random sampling</em>. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji <em>Wilcoxon </em>menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan media video dan<em> leaflet </em>(p-<em>value</em> 0.000) dan terdapat perbedaan signifikan perilaku wali murid sebelum dan sesudah diberikan media video dan<em> leaflet</em> (p-<em>value</em> 0.002).</p> Siti Halviani, Mohammad Furqan Gizi Masyarakat Makanan Selingan Media Edukasi Pengetahuan dan Perilaku Media Edukasi Pengetahuan dan Perilaku Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/214 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Penentuan Status Hidrasi Pada Remaja https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/213 <p>Latar Belakang : Air sangat penting untuk kehidupan semua manusia termasuk remaja. Kebutuhan air pada anak anak dan remaja lebih tinggi karena proporsi cairan tubuh mereka lebih tinggi dari pada dewasa karena untuk mempertahankan komposisi tubuh yang adekuat. Kebutuhan air kalau tidak tercukupi akan menyebabkan dehidrasi. Remaja adalah usia sekolah dikhawatirkan kalau dehidrasi akan berdampak pada daya ingat, kecerdasan dan penurunan daya ingat, sehingga perlu dikaji determinan status hidrasi pada remaja remaja. Penelitian ini bertujuan mengkaji Determinan Status Hidrasi pada remaja di SMAN 9 Semarang. Metode yang digunakan adalah rancangan <em>case control</em> dengan subyek penelitian sebanyak 70 orang yaitu: 35 kasus dan 35 kontrol. Kelompok kasus yaitu remaja yang status hidrasinya kurang dan dehidrasi, kontrok yaitu yang status hidrasinya cukup. Data yang dikumpulkan meliputi: status gizi, kecukupan air minum, pengetahuan, aktifitas fisik, status hidrasi jangka pendek dan data jenis minuman yang dikonsumsi. Status hidrasi diukur dengar Kartu Periksa Urin Sendiri (PURI) selama 3 hari berturut turut. Analisis statistik yang digunakan menggunakan <em>Chi Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan dehidrasi pada kelompok kontrol lebih besar yaitu 64,3 persen dibandingkan kasus. Status gizi pada kedua kelompok berimbang masing-masing sebesar 50 persen. Aktifitas fisik sedang lebih banyak pada kelompok kasus yaitu 66,7 persen. Pengetahuan tentang cairan berimbang pada 2 kelompok masing masing sebesar 50 persen. Tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi, kecukupan cairan, aktifitas fisik dan pengetahuan dengan status hidrasi dengan <em>p</em><em>-value </em>masing-masing 0,601; 0,611; 0,810; 0,727. Dapat disimpulkan bahwa status hidrasi pada remaja di SMAN 9 tidak dipengaruhi oleh status gizi, kecukupan cairan, aktifitas fisik dan pengetahuan. Perlu adanya fasilitas UKS dan fasilitas air minum bagi siswa, meningkatkan mengetahuan terkait dengan status hidrasi dan metode PURI serta penelitian selanjutnya perlu mengembangkan metode lain untuk pengukuran dan pengumpulan data terkait asupan cairan.</p> Ana Yuliah Rahmawati, Susi Tursilowati, Zuhria Ismawati Gizi Masyarakat Determinan Status Hidrasi Remaja Determinan Status Hidrasi Remaja Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/213 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Asupan Zat Gizi Remaja Putri Dalam Pencegahan Kekurangan Energi Kronis di Kota Bengkulu https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/212 <p>Remaja membutuhkan gizi yang lebih tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Perubahan gaya hidup dan pola makan remaja yang kurang baik akan mempengaruhi kebutuhan gizinya.Keberhasilan pendidikan gizi secara langsung tergantung pada cara penyampaian pesan, penerima pesan dan tempat berlangsungnya pesan. Hambatan pencegahan kekurangan energi kronis pada remaja dapat bersumber dari pengaruh lingkungan. Tujuan Penelitian Mengetahui Pengaruh edukasi gizi terhadap asupan zat gizi dalam Pencegahan Kekurangan Energi Kronis pada Remaja di Kota Bengkulu. Metode Quasi Eksperimen dengan desain two-group pre-test and post-test design. Hasil Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Pola Konsumsi Setelah Diberikan Edukasi Gizi Pada Pencegahan KEK Pada Remaja Putri Di Kota Bengkulu, Hasil penelitian menunjukan Asupan energy sebagian besar (66,2%) cukup, Asupan protein sebagian besar (63,5%) cukup, Asupan lemak sebagian besar (89,1%) cukup, Asupan karbohidrat sebagian besar (63,5%), Asupan zink sebagian besar (60,3%), Asupan zat besi sebagain besar (75,7%), Remaja yang mengalami KEK sebanyak 24 orang (32,4%). Ada Hubugnan Asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, zink dan zat besi dengan kejadian KEK pada remaja di Kota Bengkulu Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pada Pencegahan KEK Pada Remaja Putri di Kota Bengkulu dengan p value 0.00. Kesimpulan ada peningkatan dan pengaruh antara asupan zat gizi remaja setelah diberikan edukasi gizi.</p> Kamsiah, Emy Yuliantini, Eliana, Rachawati Gizi Masyarakat Remaja Edukasi Gizi Asupan Gizi KEK Edukasi Gizi Asupan Gizi KEK Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/212 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Status Gizi Anak Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19 di Kabupaten Banggai https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/211 <p>Pandemi COVID-19 menguntungkan terhadap status gizi balita di Kabupaten Banggai. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status gizi balita sebelum dan selama masa pandemi COVID-19. Penelitian kuantitatif dengan menganalisis data sekunder dari sistem informasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), populasi dan sampel sebanyak 15.277. Data sekunder tersebut meliputi data anak balita pada 13 Kecamatan, 26 Puskesmas dan 337 desa/kelurahan di Kabupaten Banggai. Analisis data dengan membandingkan persentase status gizi balita sebelum dan selama pandemik COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pandemi status gizi underweight 22,0 persen, stunting 24,5 persen, wasting 14,2 persen dan obesitas 8,7 persen. Pada saat terjadi pandemi COVID-19 prevalensi underweight 16,9 persen, stunting 19,5 persen, wasting 11,8 persen dan obesitas 7,3 persen. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan terhadap berbagai masalah gizi <em>underweight</em>: 5,1 persen, prevalensi stunting: 5 persen, prevalensi <em>wasting</em>: 2,4 persen dan 2,4 persen peningkatan prevalensi obesitas. Masa pandemi COVID-19 telah menguntungkan bagi status gizi anak balita di Banggai. Diasumsikan faktor yang menguntungkan tersebut antara lain pemenuhan gizi pada anak balita dan pelayanan kesehatan yang optimal melalui pelayanan <em>door to door</em> pada keluarga balita. Disarankan perlu adanya kajian mendalam tentang determinan faktor terhadap perbaikan status gizi di kabupaten Banggai.</p> Wijianto, Fahmi Hafid, Dian Kurniasari Gizi Masyarakat Status Gizi Balita Pandemi COVID-19 Banggai Balita Pandemi COVID-19 Banggai Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/211 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Hubungan Asupan Iodium dan Paparan Pestisida Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/210 <p>Prevalensi stunting Tahun 2018 mencapai 30,8 persen di Indonesia. Salah satu penyebab stunting yaitu kurangnya asupan zat gizi mikro seperti iodium dan paparan pestisida. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antara asupan iodium dan risiko paparan pestisida dengan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu anak usia 6-12 tahun dan diambil dengan teknik purposive sampel, maka diperoleh 31 orang sampel. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan). Data yang terkumpul diolah dan dianalisa menggunakan uji <em>Chi-Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel (22,6%) berumur 10 tahun, berjenis kelamin perempuan (64,5%) dan responden (ibu sampel) bekerja sebagai buruh tani (41,9%). Asupan iodium sampel mayoritas tergolong cukup (71%) dan tidak terpapar pestisida (61,3%). Angka kejadian stunting pada sampel yaitu 19,4% dan berdasarkan hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan antara asupan iodium (p=0,000) dan paparan pestisida (p=0,001) dengan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.</p> Yuliati Widiastuti, Asysyifa Riana, Judiono Gizi Masyarakat Stunting Iodium Paparan Pestisida Stunting Iodium Paparan Pestisida Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/210 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Intervensi Gizi Spesifik Pada Saat Target 1000 HPK Oleh Agent of Change Terhadap Kejadian Stunting, Perkembangan dan Tingkat Kecerdasan Intelektual (IQ) Anak Usia di Atas 24 Bulan di Kota Malang https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/209 <p>signifikan dibanding Tahun 2021 (25,7%) sudah di bawah rata-rata Jawa Timur 19,2 persen maupun Nasional 21,6 persen. Namun demikian, Pemerintah Kota Malang terus berkomitmen menurunkan menjadi 14 persen pada Tahun 2024 bahkan <em>zero stunting</em> pada tahun 2030. Intervensi gizi spesifik pada target 1000 HPK oleh Kader Posyandu sebagai <em>Agent of Change</em> sangat berpengaruh terhadap penurunan prevalensi tersebut. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh intervensi gizi spesifik pada target 1000 HPK oleh <em>agent of change</em> terhadap kejadian <em>stunting</em>, perkembangan, dan tingkat kecerdasan intelektual (IQ) anak usia di atas 24 bulan. Desain penelitian <em>quasy experiment pre test-post test design. </em>Intervensi yang diberikan meliputi peningkatan kapasitas Kader Posyandu berupa pendidikan Gizi Seimbang, Konseling Menyusui WHO 40 Jam, PMBA, dan Antropometri, dilanjutkan pendampingan kepada target 1000 HPK. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kapasitas kader posyandu sebagai <em>agent of change</em> dapat mempengaruhi peningkatan inisiasi menyusu dini (IMD), pencapaian ASI Eksklusif, pemberian MP-ASI yang tepat jenis dan bentuk-tepat jumlah/porsi-tepat waktu pemberian sesuai tahapan umur, serta kelengkapan imunisasi dasar hingga anak berusia 24 bulan. Perkembangan bayi/anak usia 7-24 bulan yang tidak <em>stunting</em>, sebesar 71,7 persen dalam status perkembangan sesuai. Sebaliknya, perkembangan bayi/anak usia 7-24 bulan yang mengalami <em>stunting</em>, tidak ditemukan status perkembangan sesuai dan sebesar 8,3 persen dalam status perkembangan penyimpangan. Tingkat kecerdasan intelektual rata-rata hingga superior mencapai 86,7 persen. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kapasitas kader posyandu sebagai <em>agent of change</em> menjadi kontributor utama dari penurunan <em>stunting</em> di Kota Malang hingga mendapatkan predikat Kabupaten/Kota dengan kategori “hijau” dengan prevalensi <em>stunting</em> 18 persen. Saran, Pemerintah Kota Malang terus berkomitmen terhadap penurunan <em>stunting</em> hingga mencapai <em>zero stunting</em> melalui peningkatan kapasitas kader posyandu sebagai <em>agent of change</em>.</p> Astutik Pudjirahaju, Annasari Mustafa, Dwie Soelistyorini Gizi Masyarakat Kapasitas Kader Posyandu Perkembangan Kecerdasan Stunting Kapasitas Kader Posyandu Perkembangan Kecerdasan Stunting Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/209 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Perbedaan Pola Pemberian ASI Pada Balita Masa Pandemi COVID-19 di Provinsi Riau https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/208 <p>Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar terhadap pelayanan kesehatan. Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat sektor pelayanan kesehatan menjadi terhambat. Selama pandemi COVID-19, Provinsi Riau mengalami PPKM di seluruh kota dan kabupaten. Kasus COVID-19 yang tertinggi saat itu yaitu Kota Pekanbaru dan kasus yang terendah yaitu Kabupaten Meranti. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemberian ASI ekslusif, pemberian inisiasi menyusui dini, dan pemberian kolustrum di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Meranti. Desain penelitian yaitu <em>cross-sectional</em>. Sampel merupakan balita berumur 12-59 bulan, di Kabupaten Meranti sebanyak 340 sampel dan di Kota Pekanbaru sebanyak 345 sampel. Waktu penelitian berlangsung selama lebih kurang 10 bulan dari bulan Januari-Oktober 2022. Hasil uji statistik menggunakan uji <em>Wilcoxon</em> dengan hasil (p&lt;0,005) yang artinya terdapat perbedaan pemberian ASI ekslusif, pemberian inisiasi menyusui dini, dan pemberian kolustrum di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Meranti. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap pelayanan kesehatan termasuk pemberian ASI ekslusif kepada ibu balita. Saran dari penelitian ini yaitu tenaga kesehatan harus lebih giat untuk memberikan edukasi terhadap ibu balita pasca pandemi COVID-19 ini, agar pemberian ASI kepada balita tetap terlaksana walaupun masa pandemi COVID-19 telah berakhir</p> Fitri Gizi Masyarakat ASI Eksklusif Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Kolostrum Pandemi COVID-19 Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Kolustrum Pandemi COVID-19 Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/208 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tentang Makanan Bergizi Serta Pola Makan Ibu Saat Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/207 <p>Pada tahun 2018 sebanyak 2 persen total populasi bayi lahir di Jawa Timur adalah bayi dengan berat badan lahir rendah. Faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi antara lain status gizi ibu dan perilaku ibu selama kehamilan. Perilaku ibu dapat diukur dengan pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan ibu selama kehamilan. Ibu hamil dengan pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik cenderung memiliki upaya untuk memenuhi gizi selama masa kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pelayanan gizi bagi ibu hamil dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu mengenai pemilihan makanan bergizi seimbang guna mencegah berat badan lahir bayi rendah. Jenis penelitian ini <em>observasional analitik </em>dengan desain <em>cross sectional </em>terhadap semua pasien di ruang <em>obgyn</em> periode Desember 2021-Februari 2022 dengan menggunakan uji pearson. Hasil uji <em>pearson menunjukkan </em>ada 2 variabel yang memiliki hubungan yaitu berat badan bayi dengan pengetahuan ibu (<em>p-value</em> 0,047) dan sikap dengan tindakan ibu tentang makanan bergizi (<em>p-value</em> 0,000). Kesimpulan: Berat badan lahir bayi dipengaruhi oleh pengetahuan ibu saat hamil, dan sikap ibu tentang makanan bergizi saat hamil dipengaruhi oleh tindakan ibu. Disarankan ada penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel lain terhadap berat badan lahir bayi karena banyak faktor yang mempengaruhi.</p> Siti Aliyah, Mariska Safitri, Refi Pravanda Sintia Gizi Masyarakat Pengetahuan Sikap Tindakan Berat Badan Lahir Bayi Pengetahuan Sikap Tindakan Berat Badan Lahir Bayi Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/207 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Inovasi Cegah Stunting Melalui Aktualisasi Keluarga dan Inovasi Masyarakat Sekitar (CENTING MAK IMAS) Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Pola Asuh Keluarga Balita https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/206 <p>Pengetahuan yang rendah dan tidak tepatnya pola asuh keluarga balita stunting di Desa Ploso (desa lokus stunting tahun 2019 sampai 2022) mengakibatkan prevalensi balita stunting mencapai 34,06 persen. Puskesmas Gemaharjo dengan inovator petugas gizi bersama lintas program dan lintas sektor bekerjasama menciptakan inovasi “Cegah Stunting Melalui Aktualisasi Keluarga dan Inovasi Masyarakat Sekitar (CENTING MAK IMAS)”, yang bertujuan mencegah dan mengatasi bertambahnya prevalensi stunting di Desa Ploso. Metode inovasi ini lebih ke intervensi spesifik dari hulu ke hilir, artinya dilakukan mulai dari balita sampai usia produktif dengan menerapkan 10 kegiatan, yang meliputi: Café Anemia, CEKA CEKI (Cek Kesehatan Anak Cek Kesehatan Ibu), SISKI (Sistem Informasi Seputar Kudapan Ibu), SISKA (Sistem Informasi Seputar Kudapan Anak), Kampung ASI, GEPUG PMBA (Gerakan Edukasi Puskesmas Gemaharjo tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak), SAGA SEHAT (Alat Anthropometri terstandart), GEMBIRA (Gerakan Remaja Gemaharjo, Bersahaja, Intelek, Rajin Cek Kesehatan dan Aktif Berkarya), Pendampingan Perokok Jujur dan Besanku Ayu Jan (Berkat Arisan Aku Punya Jamban).Penelitian ini adalah eksperimental dengan <em>One Way Anova</em> (p=0,02 dan p=0,01).Penelitian selama 4 tahun tentang pengetahuan pola asuh keluarga balita stunting (21,3% menjadi 92,6%), perubahan perilaku pola asuh keluarga balita stunting (25,5% menjadi 88,9%) dan prevalensi balita stunting dari 2019 sampai 2022 menurun (34,06% menjadi 23,02%) dengan sasaran 151 balita stunting. Tahun 2023 desa Ploso terlepas dari predikat “Desa Lokus Stunting”. Program inovasi "CENTING MAK IMAS” dapat meningkatkan pengetahuan, perilaku pola asuh keluarga balita stunting dan mewujudkan tujuan utama masyarakat yaitu mencegah dan menurunkan stunting di Desa Ploso.</p> Fibria Dhian Ikawati Gizi Masyarakat Centing Mak Imas Stunting Pacitan Centing Mak Imas Stunting Pacitan Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/206 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Hubungan Asupan Harian Buah-Buahan dan Kacang-Kacangan Serta Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Pada Remaja Putri Overweight di Pondok Pesantren Darussalam Gontor https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/205 <p>Prevalensi <em>overweight</em> pada remaja putri di Pondok Pesantren Darussalam Gontor sebesar 31 persen. Pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat merupakan faktor risiko utama <em>overweight</em>. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara konsumsi harian buah-buahan dan kacang-kacangan serta aktivitas fisik dengan IMT/U pada remaja putri <em>overweight</em>. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain <em>cross-sectional </em>yang dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam Gontor dengan mengikutsertakan 100 partisipan yang dipilih menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Konsumsi buah-buahan dan kacang-kacangan diukur menggunakan kuesioner <em>food recall</em> 24 jam dan data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan kuisioner aktivitas fisik. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji <em>chi-square</em> dan regresi logistik ganda dengan nilai ˂ 0,05. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan IMT/U (p=0,440), namun konsumsi kurang buah-buahan (OR= 2,44; 95%CI= 0,95-6,28; p= 0,064) dan kacang-kacangan (OR = 2,08; 95%CI = 0,73-5,94; p= 0,169) dapat meningkatkan IMT/U. Kesimpulannya, tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan IMT/U, namun konsumsi harian buah-buahan dan kacang-kacangan yang rendah serta aktivitas fisik ringan meningkatkaan IMT/U remaja putri <em>overweight</em> di Pondok Pesantren Darussalam Gontor.</p> Ladyamayu Pinasti, Dono Indarto, Vitri Widyaningsih Gizi Masyarakat Asupan Buah-Buahan dan Kacang-Kacangan Aktivitas Fisik Remaja Putri Overweight Asupan Buah-Buahan dan Kacang-Kacangan Aktivitas Fisik Remaja Putri Overweight Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/205 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Pengembangan Media Edukasi Konsumsi Sayur dan Buah Melalui Video untuk Anak Usia Sekolah Dasar https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/204 <p>Asupan zat gizi yang baik sangat penting untuk menghindari anak dari masalah gizi. Salah satu masalah gizi pada anak adalah obesitas yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit tidak menular di usia dewasa. Faktor penyebab obesitas pada anak salah satunya adalah rendahnya konsumsi sayur dan buah. Inovasi pendidikan gizi diperlukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi sayur dan buah pada anak sekolah. Karakteristik anak usia sekolah menyukai sesuatu berbentuk audio visual. Oleh karena itu pengembangan video mengenai konsumsi sayur dan buah sebagai media audio visual dan mempunyai unsur gerak akan mampu menarik perhatian dan motivasi siswa dalam mengkonsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan video mengenai konsumsi sayur dan buah yang layak untuk digunakan sebagai media edukasi gizi. Penelitian ini merupakan penelitian <em>Research and Development</em>. Pengembangan Media menggunakan pendekatan Analisis, Desain, Develop, Implement dan Evaluasi (ADDIE). Kelayakan dari video ini dinilai oleh 2 Ahli yaitu pada ahli materi dan ahli media. Hasil penilaian dari pakar menunjukkan skor 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa media video animasi ini layak untuk digunakan sebagai media edukasi. Rata-rata skor angket penerimaan siswa terhadap media video diperoleh sebesar 3,6. Skor tersebut menunjukkan bahwa media video termasuk sangat layak/sangat diterima (&gt;3,4). Rata-rata skor angket siswa berdasarkan tingkat kemudahan, manfaat video, dan respon siswa terhadap media edukasi video diperoleh sebesar 4,7. Skor tersebut menunjukkan bahwa media video termasuk sangat layak. Video animasi dianggap menarik dan layak bagi anak usia sekolah sebagai media edukasi konsumsi sayur dan buah.</p> Witri Priawantiputri, Akwila Putri Rianti, Jedya Lucas Atemalem Purba Gizi Masyarakat Pengembangan Media Edukasi Gizi Video Konsumsi Sayur dan Buah Anak Sekolah Dasar Edukasi Gizi Video Konsumsi Sayur dan Buah Anak Sekolah Dasar Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/204 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 “Sekolah Ceting (Cegah Stunting) 1000 HPK” Dengan Meningkatkan Literasi Kesehatan Ibu Hamil Dalam Upaya Penanggulangan Stunting di Wilayah Puskesmas Gamping II Sleman https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/203 <p>Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 HPK (Hari pertama kehidupan). Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting yang akan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak dan status kesehatan saat dewasa. Kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. Pengetahuan dan keterampilan ibu terkait gizi pada 1000 HPK mempengaruhi pola asuh dan pertumbuhan perkembangan anak, sehingga peningkatan literasi kesehatan pada ibu sangat diperlukan. Tujuan untuk meningkatkan literasi ibu hamil dengan anemia dan KEK (kurang energi kronis) terkait stunting, gizi ibu hamil, pemantauan status gizi serta PMBA berbasis pangan lokal. Metode :pelaksanaan program dari tahap sosialisasi, advokasi kegiatan sekolah Ceting 1000 HPK, penyiapan media edukasi, pelaksanaan sekolah Ceting 1000 HPK, dan diseminasi sekolah Ceting 1000 HPK .Hasil Program Sekolah Ceting dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu hamil terkait 1000 HPK, hasil analisis secara statistik menggunakan uji <em>Wilcoxon</em> diperoleh nilai z=-2.671 dengan <em>p-v</em><em>alue</em> 0,008 (&lt;0,05) hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan atau literasi ibu hamil setelah melaksanakan sekolah Ceting dibandingkan sebelum melaksanakan sekolah Ceting. Kesimpulan: Sekolah Ceting dengan meningkatkan literasi Kesehatan ibu hamil dapat diterapkan berkelanjutan dalam upaya penanggulangan stunting .Saran kurikulum sekolah Ceting dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sasaran</p> Yusmiyati, Widiastuti Gizi Masyarakat Stunting Sekolah Cegah Stunting Ibu Hamil Anemia KEK Stunting Sekolah Cegah Stunting Ibu Hamil Anemia KEK Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/203 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Perbedaan Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan dan Konsumsi Tablet Tambah Daerah Remaja Putri di Kelurahan Bandarharjo https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/202 <p>Prevalensi anemia remaja putri di Kelurahan Bandarharjo cukup tinggi yaitu 29,59 persen. Faktor yang mempengaruhi antara lain rendahnya pengetahuan gizi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan gizi dan <em>focus group discussion</em> dalam meningkatkan pengetahuan gizi dan kepatuhan remaja putri konsumsi tablet tambah darah. Jenis penelitian <em>quasy eksperimental, non-randommaize pretest-postest grup design</em>. Sampel kelompok penyuluhan sejumlah 37 dan kelompok <em>focus group discussion</em> sejumlah 38 yang dilakukan secara <em>proposional random sampling. </em>Pengetahuan gizi diukur menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah intervensi. Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah diukur menggunakan kuesioner sebelum intervensi dan menggunakan <em>whatsapp group</em> sesudah intervensi. Pengetahuan gizi meningkat sebesar 24,8±11,2 persen (penyuluhan) dan 19,5 ±18,5 persen (<em>focus group discussion</em>). Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah meningkat sebesar (penyuluhan) dan 53,4±28,6 persen (<em>focus group discussion</em>). Ada perbedaan pengetahuan gizi sebelum dan sesudah penyuluhan dan <em>focus group discussion (p=0,000). </em>Ada perbedaan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah sebelum dan sesudah penyuluhan dan <em>focus group discussion (p=0,000).</em> Ada perbedaan pengetahuan gizi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah sebelum dan sesudah penyuluhan dan <em>focus group discussion.</em> <em>focus group discussion</em> dan penyuluhan dapat digunakan lebih optimal dalam program edukasi pencegahan anemia pada remaja putri dalam meningkatkan pengetahuan gizi dan mengembangkan monitoring kepada remaja putri dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.</p> Daffa Naufal Ramadhani, Purwanti Susantini, Yuliana Noor Setiawati Ulvie, Agus Sartono Gizi Masyarakat Konsumsi Tablet Tambah Darah Pendidikan Gizi Pengetahuan Remaja Putri Konsumsi Tablet Tambah Darah Pendidikan Gizi Pengetahuan Remaja Putri Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/202 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Status Anemia dan Status Iodium Urine Pada Anak Stunting Usia 12-23 Bulan di Kota Batu https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/201 <p>Beban ganda masalah gizi masyarakat sangat perlu menjadi perhatian saat ini yaitu kekurangan gizi (stunting dan wasting) tetapi juga kelebihan gizi. Stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Faktor penyebab langsung kejadian stunting pada balita adalah kurangnya jumlah asupan gizi dalam waktu lama dan menderita sakit infeksi yang berulang. Anak yang stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan mempunyai resiko lebih tinggi menderita penyakit pada usia dewasa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status anemia, status iodium urine dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional, populasi adalah balita yang diukur panjang badan dan tinggi badan di posyandu yang mempunyai status gizi pendek dan sangat pandek, sampel penelitian adalah baduta usia 12-23 bulan yang dilakukan validasi pengukuran ulang sebanyak 75 baduta. Analisis data untuk menguji hubungan dan faktor resiko menggunakan uji statistik <em>Chi-Square</em>. Persentase status gizi responden menurut indikator TB(PB)/U adalah 26,7 persen normal, 73,3 persen pendek dan sangat pendek (stunting). Analisis hubungan status iodium urine dengan stunting menunjukkan p=0,867 tidak ada hubungan yang bermakna antara status iodium urine dengan status gizi. Hubungan status anemia dengan stunting menunjukkan p=0,01 (OR=6,47; 95%CI:1,36-30,66) artinya ada hubungan bermakna status anemia dengan stunting. Kesimpulan ada hubungan status anemia dengan kejadian stunting pada baduta 12-23 bulan. Intervensi penanganan dan pencegahan stunting juga menitikberatkan pada edukasi kepada orang tua balita untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan asupan gizi mikro khususnya fe, asam folat dan protein pada balita.</p> Juin Hadisuyitno, Carissa Cerdasari, Fitria Denok Palupi Gizi Masyarakat Stunting Anemia Iodium Urine Baduta Stunting Anemia Iodium Urine Baduta Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/201 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Edukasi dan Konseling Gizi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi BBLR & Balita Stunting di Klinik Konsultasi Gizi RSUD H. Boejasin Pelaihari https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/200 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi dan konseling gizi terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR dan balita stunting di Klinik Konsultasi Gizi RSUD H. Boejasin Pelaihari. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental design) untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diteliti. Subjek penelitian ini adalah 11 bayi BBLR dan 9 balita stunting yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data menggunakan uji dependent sample t-test (<em>paired t-test</em>). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil penimbangan berat badan bayi BBLR sebelum dan sesudah di intervensi gizi dengan metode edukasi dan konseling gizi <em>p</em><em>-value</em> (0,000) &lt;α(0,05) dan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil penimbangan berat badan balita stunting sebelum dan sesudah di intervensi gizi dengan metode edukasi dan konseling gizi <em>p</em><em>-value</em> (0,004) &lt;α(0,05).</p> Laila Kurniati Gizi Masyarakat Laila Kurniati Edukasi Konseling Gizi BBLR Stunting Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/200 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Studi Kasus Pemberian Protein Hewani Tambahan (Telur) Selama 12 Hari Pada Anak Penderita Stunting Neuroblastoma Dengan Stunting https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/199 <p>Latar Belakang: Stunting merupakan gambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Neuroblastoma merupakan tumor ganas yang menyebabkan peningkatan metabolisme. Hal ini dapat meningkatkan resiko stunting. Gambaran klinis stunting adalah penurunan berat badan, penurunan massa otot dan penyimpanan lemak berkurang, gagal tumbuh, anoreksia, serta kelelahan. Tujuan: Melaksanakan asuhan gizi terstandar dengan diagnosis gizi malnutrisi anak akibat penyakit. Metode: Jenis penelitian kualitatif, menggunakan desain studi kasus pada satu pasien neuroblastoma dan stunting. Pengumpulan data dilakukan secara observasi dan studi dokumen dengan instrumen yang digunakan yaitu <em>Pediatric Yorkhill Malnutrition Score</em> (PYMS) dan <em>Nutrition Care Process</em> (NCP). Analisis data dilakukan secara deskriptif dan penyajian data dengan tabulasi. Hasil Penelitian: Skrinning gizi dilakukan menggunakan PYMS, pasien mengalami malnutrisi. Hasil pengkajian gizi diperoleh data status gizi kategori stunting dan malnutrisi berat (PB: 76 cm dan PB/U &lt; -3 SD) dengan penampakan kurus, pendek dan tidak ada nafsu makan. Intervensi yang diberikan yaitu penambahan protein hewani berupa telur sebanyak 3 butir/hari selama 12 hari. Hasil asupan akhir mengalami peningkatan Energi : 98,2 persen, Protein: 95,5 persen, Lemak: 98,5 persen dan KH 93,8 persen dari kebutuhan harian serta peningkatan PB sebesar 0,5 cm dan penambahan BB sebesar 1 kg. Kesimpulan: Pemberian tambahan protein hewani meningkatkan berat badan dan Panjang badan.</p> Eka Yuliana, Febriani Utaminingrum, Minarni Gizi Masyarakat Proses Asuhan Gizi Terstandar Stunting Neuroblastoma Proses Asuhan Gizi Terstandar Stunting Neuroblastoma Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/199 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000 Perngaruh Program Weightloss Terhadap Penurunan Berat Badan dan Pola Makan Karyawan RSUD Dr. Iskak Tulungagung https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/198 <p>Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), secara signifikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan laporan <em>W</em><em>orld </em><em>H</em><em>ealth </em><em>O</em><em>rganization</em> (WHO) di kawasan Asia tenggara paling sering ditemui 5 PTM diantaranya adalah Kardiovaskuler, Diabetes mellitus, kanker, penyakit pernafasan obstruksi kronik dan kecelakaan. Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi kurang produktif. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yakni status gizi. Karyawan yang memiliki status gizi yang tidak normal cenderung memiliki resiko lebih besar mengalami penurunan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh program <em>weightloss </em>terhadap penurunan berat badan dan pola makan karyawan rumah sakit. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan metode <em>one grup with pre-post test design</em> dengan sample karyawan RSUD dr. Iskak Tulungagung yang mengalami status gizi <em>overweight</em> hingga obesitas berjumlah 22 karyawan. Adapun pemberian intervensi berupa konseling gizi meliputi diet rendah energi dan saran olahraga 30-45 menit setiap hari. Evaluasi dilakukan setiap sebulan sekali dan diberikan konseling ulang. Program <em>weightloss</em> ini merupakan program kesehatan karyawan yang dikelola oleh tim PKRS dan Poli Gizi. Hasilnya adalah terdapat perbedan berat badan sebelum program <em>weightloss</em> dengan berat badan sesudah program <em>weightloss</em> dengan p value 0.01 (p&lt;0.05), dan terdapat perbedaan <em>SQ-FFQ</em> sebelum program <em>weightloss </em>dengan p value 0.049 (p&lt;0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa program <em>weightloss</em> yang diberikan pada karyawan RSUD dr Iskak Tulungagung yang mengalami status gizi <em>overweight</em> hingga obesitas berpengaruh dalam penurunan berat badan dan perbaikan pola makan peserta. Diharapkan dengan status gizi yang baik dapat mencegah terjadinya resiko penyakit tidak menular.</p> Ratih Puspitaningtyas, Andina Devi Arvita, Nur Fadhilatis Siyami Gizi Masyarakat Weightloss Berat Badan Pola Makan SQ-FFQ Konseling Gizi Weightloss Berat Badan Pola Makan SQ-FFQ Konseling Gizi Copyright (c) 2024 TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/198 Wed, 20 Mar 2024 00:00:00 +0000