PERBEDAAN PERSEPSI DAN DAYA TERIMA PEMBERIAN PUTIH TELUR DAN EKSTRAK IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) PADA PASIEN HIPOALBUMINEMIA DI RS. dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Main Article Content

Tri Widyastuti
M. Dawam Jamil

Abstract

Di Indonesia, hospital malnutrition perlu penanganan khusus dan professional. Data tentang hospital malnutrition menunjukkan 40-55% pasien mengalami hipoalbuminemia atau memiliki risiko hipoalbuminemia, 12% diantara-nya merupakan hipoalbuminemia berat. Masa rawat inap pasien dengan hospital malnutrition 90% lebih lama dibanding dengan pasien gizi baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipoalbuminemia adalah dengan memberikan serum albumin dari luar tubuh. Survei awal yang didapat pada bulan Januari 2004 di IRNA I RS Dr Sardjito Yogyakarta terdapat pasien yang dirawat berjumlah 788 orang. Di IRNA I terdapat 4 lantai, dengan rata-rata 197 pasien di setiap lantai. Dari lantai 1 ditemukan 30 pasien (15,22%) menderita hipoalbuminemia. Penanganan pasien hipoalbuminemia di RS dr Sardjito dengan pemberian sumber albumin berasal dari putih telur. Pemberian sumber albumin selain putih telur, yakni ekstrak lele sebagai alternatif sumber albumin. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh persepsi dan daya terima pasien terhadap makanan tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi pasien ditinjau aspek rasa masakan dan penampilan masakan serta daya terima pasien antara putih telur dan ekstra lele pada pasien hipoalbuminemia di RS dr. Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi-eksperimen dengan pendekatan post test design. Pasien yang diambil sebagai subyek penelitian ditentukan secara ”randomisasi sistim blok”. Jumlah subyek penelitian masing-masing kelompok sampai akhir penelitian 25 pasien pada kelompok putih telur dan 25 pada kelompok ekstrak lele. Pengukuran persepsi dengan menggunakan formulir penilaian, dan daya terima ekstrak lele dan putih telur diukur sisa makanan yang disajikan. Hasil: Pada kedua kelompok perlakuan proporsi wanita lebih banyak, dan tingkat pendidikan proporsi terbesar tamat SD, dan berdasarkan kelas perawatan sebagian besar di rawat di kelas III. Proporsi kelompok umur subyek dewasa lebih besar dibanding kelompok manula. Perbedaan persepsi aspek rasa masakan antara putih telur dan ekstrak lele tidak ada perbedaan secara signifikan. Juga pada persepsi penampilan masakan tidak ada perbedaan antara putih telur dan ekstrak lele. Daya terima ekstrak ikan lele 20,72 prosen lebih tinggi dibanding daya terima putih telur, perbedaan tersebut berbeda secara signifikan (p<0,05). Saran: Ekstrak ikan lele dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pemberian sumber albumin yang selama ini di Rumah Sakit dr. Sardjito atau sebagai variasi atau selingan pemberian sumber albumin selain ekstra putih telur.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
PERBEDAAN PERSEPSI DAN DAYA TERIMA PEMBERIAN PUTIH TELUR DAN EKSTRAK IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) PADA PASIEN HIPOALBUMINEMIA DI RS. dr. SARDJITO YOGYAKARTA. (2023). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 1, -. https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/172
Section
3. SIMPOSIA TIN PERSAGI 2005 - Gizl Masyarakat

How to Cite

PERBEDAAN PERSEPSI DAN DAYA TERIMA PEMBERIAN PUTIH TELUR DAN EKSTRAK IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) PADA PASIEN HIPOALBUMINEMIA DI RS. dr. SARDJITO YOGYAKARTA. (2023). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 1, -. https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/172

References

Afiatin, Tina. Persepsi terhadap Diri dan Lingkungan pada Remaja Penyalahgunaan NAPZA. Psikologika Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi No.12 Th.VI. Fakultas Psikologi UII, Yogyakarta. 2001.

Almatsier, S, Profil Pelayanan Gizi RS di 10 Calon RS Panduan, Makalah disampaikan pada Konges PERSAGI Bandung. 1994.

Azwar, Saifudin, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya Ed.3. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 1998.

Beck, M, Ilmu Gizi dan Diet. Essentia Medica, Jakarta. 2002.

Daldiyono dan Abd Razak Thaha, Kapita Selekta Gizi Klinik, Cet 1, Pernepari, Jakarta. 1998.

Damayanti, Didit, Persepsi tentang Peran Dietisien Menurut Dokter dan Dietisien. Medika Dietetik AsDI, Jakarta. 2002.

Depkes, Daftar Komposisi Bahan Makanan, Dian Rakyat, Yogyakarta. 1984.

Depkes RI, Buku I Pedoman Teknis Pengolahan Pelayanan Gizi Rumah Sakit. 1991.

Depkes RI, Buku II Pedoman Teknis Penyediaan Pengolahan dan Penyaluran Makanan di Rumah Sakit, Cetakan ke II. 1991.

Depkes RI, Buku III Pedoman Teknis Pelayanan Gizi Rawat Nginap dan Rawat Jalan Rumah Sakit, Cetakan II. 1991.

Djamaluddin, Mihir, Analiisis Zat Gizi dan Biaya Sisa Makanan pada Pasien dengan Makanan Biasa di RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, Tesis, UGM, Yogyakarta. 2002.

Gitosudarmo, Perilaku Organisasi, BPFE, Yogyakarta. 1977.

Hadi, Hamam, Kontribusi Pelayanan Rumah Sakit dalam Meningkatkan Angka Kesembuhan Menurunkan Lama Rawat Risiko Mati dan Biaya Perawatan Di Rumah Sakit. Makalah Seminar. 2003.

Irawani, Jul, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Sisa Makanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Cibabat-Cimahi, Karya Ilmiah Progam Pendidikan D-IV Gizi, FKUI. 1997.

Mahaffey, Marry, et.al. Food Service Manual for Health Care Institution, American Hospital Association, Chicago. 1986.

Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan dan Pengukurannya. Ed.I, Gjalia Indonesia, Jakarta. 1982.

Moehyi, Sjahmien, Pengaruh Makanan dan Diet untuk Penyembuhan Penyakit, Jakarta. 1988.

----------, Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga, Jakarta. 1992.

Muchatob, Elmiar, Manajemen Pelayanan Gizi Makanan Kelompok. Pusdiknakes, Jakarta. 1980.

Nasution, Amini, Metode Penilaian Citarasa I, Dept Ilmu Kesejahteraan Keluarga Pertanian, Fak. Pertanian IPB, Bogor. 1980.

Prakoso, M, Sarana Fisik dan Peralatan Dapur di Rumah Sakit, Kumpulan Materi Penataran, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 1992.

Pramita, Yuga, Banyak Ikan Lele, Menyehatkan Jantung, Pikiran Rakyat, edisi 2002.

Santosa, Budi, Petunjuk Praktis Budidaya Lele Dumbo dan Lokal, Kanisius, Yogyakarta. 1994.

Sastroasmoro, Sudigdo dan Sofyan Ismail, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, UI, Jakarta. 1995.

Soewoto, Hafiz, Biokimia Albumin dalam Konsensus FKUI-PPHI tentang Pemberian albumin Pada Sirosis Hati, FK-UI, Jakarta. 2003.

Suhartati, Pengaturan Makanan dan Diet untuk Penyembuhan Penyakit, Jakarta. 1995.

Sutoto, Meningkatkan Mutu Pelayanan Melalui Pengembangan Mutu Pendidikan Profesi Gizi Yogyakarta, Seminar Nasional 30-Agustus , FK-UGM, Yogyakarta. 2003.

West, Wood, dkk, Horger and Shugart Food Service in Institution, Millan Publishing Company. 1988.

Tandra, Hans, dkk, Metabolisme dan Aspek Klinik Albumin, Medika, No.3 Tahun 14, Maret, Jakarta. 1988.