PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU DALAM PELA YANAN GIZI DI RU MAH SAKIT
Main Article Content
Abstract
meyakinkan pasien terhadap kualitas pelayanan gizi yang dibe~kan melalui penyedia.an makanan,. pelayanan makanan
maupun asuhan gizi yang bermutu tinggi. Tiga komponen penbng dalam upaya pemngkatan kuahtas penyelenggaraan
makanan dan asuhan gizi di rumah sakit yaitu: (1). Quality Control, untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman dan
bermanfaat bagi pasien, (2) Customer Service & Satisfaction, produk yang dihasilkan sesuai harapan memuaskan pasien, (3)
Clinical Quality Assessment , yaitu mengidentifikasi masalah dan menilai kelayakan kualitas pelayanan gizi yang diberikan,
agar dapat meningkatkan pelayanan klinls kepada pasien. Kegiatan pengawasan dan pengendalian mutu dalam pelayanan
gizi di rumah sakit haruslah melekat pada setiap pelaksana gizi di masing-masing Bagian/ Departemenl lnstalasi gizi dan
menjadi satu kesatuan dalam kegiatan rutinnya sehari-hari sehingga secara bertahap kualitas dan kepuasan pasien akan
semakin meningkat. Tugas utama kegiatan pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan gizi di rumah sakit adalah
mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit agar memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian mutu yang komprehensif, tidak saja terdiri dari kebijakan dan prosedur tertulis, tetapi juga
mempunyai standar atau indikator~ndikator yang ditetapkan, yang dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
dalam kual~as makanan yang dihasilkan serta kualitas pelayanan makanan dan asuhan gizinya. Secara sederhana, hasil
kerja pelayanan gizi di rumah sakit dapat dilihat dari status gizi pasien di rumah sakit. Untuk menilai apakah pelayanan gizi
tercapai sesuai dengan harapan pasien, diperlukan indlkator sebagai pedoman untuk memantau dan mengevaluasi kualitas
pelayanan gizi yang diberikan. lndikator merupakan suatu pengukur mutu sehingga indikator harus berkaitan dengan dimensi
mutu, antara lain: Tangible (pelayanan gizi dapat dirasakan langsung oleh pasien secara inderawi), Responsiveness &
Empathy (sikap dan kemampuan Ahli Gizi dalam memberikan pel::yanan gizi sesegera mungkin serta berinteraksi dengan
pasien dengan memahami kebutuhan dan keinginannya), Appropriateness (banyaknya pelayanan dukungan gizi enteral &
parenteral bagi pasien dengan kasus tertentu), dan sebagainya. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai mutu
pelayanan gizi di rumah sakit, antara lain: indikator berdasarkan keseriusan (sentinel event, rate base indicator, dsb),
berdasarkan pelayanan yang diberikan (proses, outcome, struktur, dsb), berdasarkan arah dari penampilan (diinginkan, lidak
diharapkan, dsb).
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Byers, Brenda A. Quality Mangement in Food Service Manual For Health Care Institution. American Hospital Publishing,
Inc. 1994 edition.
Djoko Wiyono. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Teori, Strategi & Aplikasi. Airlangga University Press. Volume 1.
Poeng A Poerwanto. Quality Assurance dalam Pelayanan Gizi di Rumah Sakit. Makalah pada Diseminasi Pedoman
PGRS, Bandung 21-22 Oktober 2002.
SA Budi Hartati. lndikator kinerja mutu asuhan gizi dalam pelayanan gizi rumah sakit. Presiding Pertemuan llmiah
Nasional Dieteic II, 2005.
lndikator kinerja pelayanan medis, asuhan keperawatan, operasional, finansial. Rumah Sakit Umumn Pusat Nasional Dr
Cipto Mangunkusumo, Jakarta. 2005.
lswidhani. lndikator, kriteria mutu dan pengawasannya. Modul Short Course Manajemen lnstalasi Gizi RS, MM UGM
Yogyakarta.14-17 Juni 1999.
Konsep-konsep mutu dalam pelayanan rumah sakit. Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 1999.
Deborah FF, Michele MF. Continous Quality Improvement In Inpatients. Clinical Nutrition Service. J Am Diet Assoc, 1995.
Sri lwaningsih. Sekilas tentang mutu pelayanan gizi di rumah sakit. Makalah pelatihan manajemen pelayanan gizi rumah
sakit. Bandung, 2001.
Endy Paryanto. Pelayanan gizi prima rumah sakit. Makalah pada kegiatan magang manajemen pelayanan gizi rumah
sakit, RS Sardjito, Yogyakarta. 2000.