PENANGGULANGAN GIZI BURUK DI ERA DESENTRALISASI: PEMERINTAH DAERAH HARUS JADI PEMAIN
Main Article Content
Abstract
Dilihat dari usianya, desentralisasi di Indonesia tergolong masih balita, baru empat tahun, sehingga beberapa kajianpun seringkali melontarkan kritik terhadap pemerintah pusat terutama komitmen seputar pelimpahan wewenang ke daerah. Sebut saja kebijakan penanganan keluarga miskin melalui PT Askes, perizinan rumah sakit, diterbitkannya standar pelayanan minimal yang disinyalir oleh sebagian pihak sebagai gejala re-sentralisasi. Walaupun demikian, Kepala Unit Desentralisasi Departemen Kesehatan Drs. Dwijo Suseno, Apt. di beberapa seminar nasional menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap akan menempatkan desentralisasi sebagai prioritas. Oleh karena itu tinggal bagaimana daerah merespon. Dalam penanggulangan gizi buruk, pemerintah daerah harus menjadi aktor-intelektualnya, bagaimana mencegahnya, mau diapakan kasus tersebut dan sebagainya. Ironisnya, munculnya kasus gizi buruk seringkali dianggap aib, sehingga cenderung untuk ditutup-tutupi. Hal tersebut justru menjadi preseden buruk bagi upaya penanganan lanjut yang pada akhirnya balita ditemukan sudah dalam keadaan parah.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Depkes RI. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk. 2005.
Dwiyanto, Agus.dkk. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM. 2003.
Dwiyanto, Agus. Krisis ekonomi, Kemiskinan dan Otonomi daerah: Membangun Tata Pemerintahan Yang Baik. Makalah. Disampaikan pada kuliah perdana mahasiswa baru IKM UGM tahun akademik 2004/2005. 2004.
Getzen, Thomas E. Health Economics: Fundamentals and Flow of Funds. John Wiley & Sons, Inc. New York. 1997.
Kovner, A.R. Health Care Delivery in the United States. Springer Publishing. 1995.
Newbrander, Collins & Gilson. User Fees for Health Services: Guidelines for Protecting the Poor. Management Sciences for Health. Boston. 2001.
Osborne & Gaebler Reinventing Goverment. 1997.
Santerre, Rexford E. & Neun, Stephen P., Health Economics: Theories, Insights, and Industry Studies. Times Mirror Highest Education Group. Inc. company. USA.
Soekirman. Perlu Paradigma Baru untuk Menanggulangi Masalah Gizi Makro di Indonesia. www.gizi.net. 17 Nopember 2004.
Surat Edaran Mendagri No. 903/2004.