GAMBARAN ASUPAN PROTEIN DAN TINGKAT STRES BERDASARKAN UREA URIN NITROGEN (UUN) PADA PASIEN STROKE YANG DIRAWAT DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Abstract

Latar Belakang: Masalah pada pasien stroke adalah asupan makan yang tidak adekuat karena kesulitan menelan ditambah keadaan penyakitnya yang menjadikan stress secara fisik dan mental, akan menyebabkan timbulnya masalah nutrisi dalam masa perawatan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran asupan protein dan tingkat stress berdasarkan Urea Urin Nitrogen (UUN) pada pasien stroke. Metode: kasus seri dengan cara observasional pada 3 pasien stroke. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2004 selama 3 hari, kemudian diamati rata-rata asupan protein perhari dan dilakukan pemeriksaan UUN pada akhir penelitian kemudian dinilai imbang nitrogen. Hasil: Ketiga pasien mengalami stress secara mental dan fisik karena adanya perdarahan pada 2 kasus dan 1 kasus non perdarahan serta ketiganya mengalami kelumpuhan fisik. Kasus Ny. D mengkonsumsi makanan cair rumah sakit dan makanan cair komersial dengan melalui Naso Gastrik Tube. Ny B dan Tn A masing-masing mengkonsumsi makanan cair rumah sakit dan dicobakan makanan lunak berupa bubur. Asupan makanan Ny D adalah hampir 100% habis , Ny.B dan Tn D hanya 50% dari makanan yang diberikan dapat dihabiskan diberikan melalui oral dengan keadaan pasien masih lemah. Rata-rata asupan protein pada 3 orang pasien adalah 36,78 gr, 23,6 gr dan 25,42 gr dengan UUN masing-masing adalah 15,08 gr/24 jam, 21,42 gr/24 jam, 24,21 gr/24 jam .Ketiganya mengalami imbang nitrogen negative yang berarti ketiganya mengalami gradasi stress tingkat berat karena jenis penyakit stroke yang diderita ditambah dengan asupan Energi masih kurang dari Angka Kecukupan Energi yang dianjurkan. Kesimpulan: Ketiga pasien stroke mengalami gradasi stress tingkat berat karena penyakitnya dan juga asupan makanan yang kurang, ditunjukkan dengan nilai UUN lebih dari 15 serta mengalami keseimbangan nitrogen negative. Perlu perhatian dari anggota Asuhan Nutrisi untuk lebih cepat meningkatkan asupan makanan pasien stroke dengan pemberian modifikasi diet yang tepat sesuai dengan kemampuan pasien untuk menelan.