Penanganan Gizi dalam Keadaan Darurat

Main Article Content

Rachmi Untoro
Tatang S. Falah

Abstract

Berbagai krisis serta bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia, menimbulkan berbagai masalah baru dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pada beberapa kelompok masyarakat di suatu wilayah tertentu terpaksa hidup di tempat-tempat pengungsian dan harus menghadapi berbagai masalah baru, mulai dari masalah psikososial sampai masalah Gizi dan kesehatan akibat terbatasnya sarana kebersihan, sanitasi lingkungan yang kurang memadai maupun terbatasnya ketersediaan pangan. Kekurangan persediaan pangan merupakan masalah potensial dalam setiap kejadian bencana apapun penyebabnya, apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat akan meningkatkan risiko menderita penyakit bahkan kematian. Penelitian di pengungsian menunjukkan bahwa kematian anak balita 2-3 kali lebih besar dibandingkan kematian pada semua kelompok umur. Kematian terbesar terjadi pada kelompok umur 0-6 bulan (WHO-UNICEF, 2001). Gizi merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi dan balita. Data WHO 2002 menyebutkan sebanyak 54% penyebab kematian bayi dan balita dipengaruhi oleh faktor gizi. Upaya untuk mengoptimalkan tata laksana penanganan masalah gizi dalam keadaan darurat sangat diperlukan untuk mencegah memburuknya status gizi masyarakat dan untuk meningkatkan status gizi masyarakat di tempat pengungsian. Penanganan masalah gizi dalam situasi darurat meliputi 2 tahapan yaitu tahap penyelamatan dan tahap tanggap darurat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan masalah gizi pada situasi darurat yaitu, jenis bahan bantuan pangan yang diberikan, jenis PMT yang diberikan serta penanganan masalah gizi khususnya bagi kelompok rawan. Untuk meminimalkan dampak negatif bencana terhadap status gizi penduduk terutama golongan rentan seperti bayi dan anak baduta, intervensi diberikan sesegera mungkin dan tetap memperhatikan jumlah, kualitas dan keamanannya, sehingga setiap bantuan pangan khususnya untuk bayi memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan. Perlu dilakukan surveilans gizi darurat untuk menyediakan informasi yang diperlukan bagi perencanaan pengadaan bahan makanan bagi pengungsi maupun untuk penentuan dan perencanaan intervensl sesuai dengan kondisi pengungsi. Selain itu surveilans ini juga dilakukan dalam rangka memberlkan informasi tentang perkembangan keadaan gizi dan pertumbuhan balita dari waktu ke waktu secara teratur dan memberikan informasi yang diperlukan untuk evaluasi efektivitas intervensi serta penentuan keberlanjutan program intervensl tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Penanganan Gizi dalam Keadaan Darurat. (2023). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 1, 137-144. https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/134
Section
2. PLENO TIN PERSAGI TAHUN 2005

How to Cite

Penanganan Gizi dalam Keadaan Darurat. (2023). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 1, 137-144. https://www.tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/134

References

-