PENATALAKSANAAN GIZI MUTAKHIR: DIABETES MELLITUS
Main Article Content
Abstract
Terapi Gizi Medis adalah komponen integral dari penatalaksanaan diabetes dan edukasi penatalaksanaan mandiri diabetes. Peran dietisien menjadi lebih besar dengan adanya konsep yang relatif baru ini. Peran total dan integral pada pengelolaan diabetes mendasari konsep terapi gizi medis, yang kemudian dipakai sebagai model untuk pedoman terapi gizi medis berbagai penyakit tidak menular yang lain. Hasil penelitian Terapi Gizi Medis (USA 1995) terhadap pasien baru diabetes tipe 2 rawat jalan, pasien yang mendapat konsultasi gizi dengan pedoman praktek terapi gizi medis terbukti adanya perubahan bermakna pada A1c, glukosa darah puasa, kadar kolesterol darah dan penurunan berat badan. Sedangkan yang diberikan hanya pelayanan dasar perubahan bermakna hanya pada A1c dan penurunan berat badan. Pada kontrol yang tidak mendapat konsultasi gizi tidak ada perbaikan. Pada praktek klinik, rekomendasi gizi yang mempunyai sedikit atau tanpa bukti yang menunjang masih diberikan kepada penyandang diabetes. Pada tahun 2002, American Diabetes Association mengeluarkan prinsip dan rekomendasi gizi pada diabetes yang didasarkan pada “Evidence based”. Fokus penatalaksanaan gizi 5 tahun terkhir ini adalah dalam usaha menurunkan risiko penyakit makrovaskuler dan untuk memperlambat berkembangnya penyakit ginjal pada penyandang diabetes. Penekanan terapi gizi pada diabetes tipe 2 adalah strategi gaya hidup untuk menurunkan glukosa darah, dislipidemia dan tekanan darah. Komposisi kebutuhan energi 10 sampai 20 % dari protein, karbohidrat dan lemak tidak jenuh tunggal 60 sampai 70 %, lemak jenuh kurang dari 10 % dan lemak tidak jenuh ganda tidak lebih dari 10 %. Tidak ada bukti yang jelas dari manfaat suplemen vitamin dan mineral untuk penyandang diabetes yang tidak mengalami defisiensi, kecuali pada folat untuk pencegahan cacat lahir dan kalsium untuk pencegahan penyakit tulang. Penggunaan makanan dengan indeks glikemik rendah dapat mengurangi hiperglikemia post prandial, tetapi tidak cukup bukti dari keuntungan jangka lama untuk dapat menganjurkan penggunaan diet dengan indeks glikemik rendah sebagai cara utama pada perencanaan makan. Sukrosa dan makanan yang mengandung sukrosa tidak perlu dilarang untuk penyandang diabetes, namun mengganti sumber karbohidrat yang lain atau bila ditambahkan maka dosis insulin atau obat penurun glukosa yang lain ditambah. Kebutuhan gizi yang telah disesuaikan untuk penyandang diabetes Indonesia telah disepakati pada Konsensus Pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2002. Di RS Dr Cipto Mangunkusumo edukasi tentang penatalaksanaan gizi untuk penyandang diabetes selain berupa konsultasi gizi di Poliklinik Gizi, juga dilaksanakan terpadu dengan edukasi diabetes yang lain pada “ Kursus singkat berkesinambungan penatalaksanaan diabetes mandiri” setiap hari Jum’at.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
American Diabetes Association. Evidence-based nutrition principle and recommendations for the treatment and prevention of diabetes and related complication. Clinical practice recommendations 2003. Diabetes Care. 2003.
American Diabetes Association. Nutritional principle and recommendations in diabetes. Diabetes Care. 2004.
American Diabetes Association. Nutritional Recommendatins and Principles for People with Diabetes Mellitus. New Recommendations and Principles for People with Diabetes Mellitus. J. American Dietetic Association. May 1994.
Tinker, L.F., Heins, J.M. et al. Commentary and Translation Nutrition Recommendation for Diabetes. J. American Dietetic Association. May 1994.
Perkeni. Konsensus Pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. 2002.
Monk A, Barry B, Mc Clain K. Practice Guidelines for Medical Nutrition Therapy provided by dietitian for person with non-insulin-dependent diabetes mellitus. J. American Dietetic Association. 1995.
Waspadji, S. Dietetik dan pelayanan medis. Pelatihan terapi gizi medis pada diabetes melitus. 2005.
Sukardji, K. Terapi Gizi Medis pada diabetes tipe 2 rawat jalan. Pelatihan terapi gizi medis pada diabetes melitus. 2005.
Sukardji, K. Penatalaksanaan gizi pada diabetes melitus. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. 2005.
Vinik AI, Wing, RR, LLauterio, TJ. Nutritional management of the pearson with diabetes. Diabetes Mellitus. 1996.
Mann, J.I., Barned, N.J. Dietery Management of Diabetes Mellitus in Europe and North America. International Texbook of Diabetes Mellitus. 2004.